Jumat, 29 Januari 2010

Keringat


Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol).

Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh, walaupun ada yang beranggapan bahwa komponen dari keringat laki-laki dapat berfungsi sebagai pheromon[1].

Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas, atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan. Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing, menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambul menjulurkan lidah (terengah-engah), sehingga air menguap dari rongga mulut dan pharynx-nya. Hewan primata dan kuda, memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.


Kelenjar keringat

Terdapat dua macam kelenjar keringat yang berbeda dalam komposisi keringat yang dihasilkan serta fungsinya:
Kelenjar keringat ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh tetapi lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat yang dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam. Kelenjar ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.

Kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin. Aktivitas kelenjar ini menghasilkan bau karena aktivitas bakteri yang memecah komponen organik dari keringat yang dihasilkannya.


Referensi
^ Smelling a single component of male sweat alters levels of cortisol in women


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keringat


Sumber Gambar:
http://www.esquire.com/features/ask-dr-oz/dr-oz-recipes-0409

Hubungan Keringat dan Pnemonia

Banyak orang menganggap banyak keringat itu sehat. Padahal, menurut dr.H.Mohammad Hadad, SpA dalam tulisannya, jargon itu berasal dari negara sub tropis, itu pun di musim dingin dan salju.Sehingga ungkapan tersebut tidak relevan untuk digunakan di daerah tropis seperti di negeri ini. Selanjutnya dr.H.Mohammad Hadad, SpA mengatakan bahwa di negara tropis, tanpa olahraga pun, tubuh sudah berkeringat. Dalam keadaan berkeringat badan pun terasa tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan jatuh sakit.

Salah satu penyakit yang dapat datang akibat kebanyakan keringat adalah pneumonia. Pneumonia (long ontsteking, radang paru-paru atau paru-paru basah) dewasa ini begitu populer, karena sering muncul sebagai komplikasi penyebab kematian pada penderita flu burung.

Pneumonia juga menjadi pemicu komplikasi dan penyebab kematian dari penyakit campak dan influenza, terutama pada anak anak.Terjadinya pneumonia sebagai komplikasi dan penyebab kematian penyakit lain ini sebenarnya dapat dicegah, jika tubuh tidak terganggu dalam menjalankan salah satu tugas pentingnya.

Tugas penting itu ialah pekerjaan yang biasa dilakukan sel-sel yang melapisi bagian dalam saluran pernapasan. Tiap sel mempunyai kira-kira 200 silia (sejenis rambut yang sangat halus) dan mengeluarkan cairan encer di permukaannya.

Silia itu bergerak secara teratur 10 – 20 kali per detik tanpa henti, menyapu cairan dengan kecepatan 1 cm per menit menuju tenggorokan, untuk kemudian tanpa disadari ditelan. Normalnya, debu, kuman, asap, dan sejenisnya akan melekat pada cairan, lalu disapu bersih dari saluran pernapasan.

Selain itu, cairan tersebut juga menjaga agar saluran napas selalu basah. Nah, terlalu banyak mengeluarkan keringat, akan menyebabkan cairan itu menjadi kering dan lengket, sehingga tidak dapat dialirkan dan mengumpul menjadi dahak, plus menyumbat saluran napas. Saluran napas yang tersumbat menyebabkan sesak napas dan batuk. Lalu, berkembangbiaknya kuman-kuman dapat menyebabkan penyakit bronkhitis dan paru-paru basah.

Untuk penyembuhan jangka pendek bisa dengan mengencerkan dan mengeluarkan dahak menggunakan alat dan obat, atau biasa dikenal dengan inhalasi uap. Ada cara yang lebih rasional dan bersifat jangka panjang, fisiologis dan mudah, yakni dengan mencegah keluarnya keringat secara berlebihan.

Minum banyak pun akan sia-sia, kalau ruangannya masih pengap, karena akan keluar lagi melalui keringat. Maklum, udara di negara tropis sangat lembab (banyak mengandung uap air) sehingga kita sangat mudah berkeringat. Uap air yang keluar ketika mengeluarkan napas mencapai 11 kali lebih banyak dibandingkan dengan udara yang dihisap ketika menarik napas.

Jadi, dalam ruangan yang ventilasinya kurang, udara akan makin bertambab lembab, bertambah Co2 dan berkurang oksigennya, sehingga badan menjadi sangat lemah, penyakit pun merajalela. Untuk mengatasinya, ruangan tidak ber-AC haruslah selalu terbuka agar udara segar dari luar bisa masuk. Kipas angin tidak ada gunanya kalau tidak ada udara segar dari luar yang masuk ke dalam ruangan. Hindari asap rokok yang mengandung banyak monoksida yang tidak dapat dibersihkan oleh AC dan mengalahkan oksigen masuk ke dalam sel darah.

Sumber :
DetikHealth, dalam :
http://www.lenterabiru.com/2009/10/hubungan-keringat-dan-pnemonia.htm

Waspadai Keringat Berlebih Pada Telapak Tangan

Telapak tangan yang berkeringat merupakan salah satu bentuk dari sensitivitas tubuh yang berlebihan. Daerah yang berkeringat ini dapat menjadi media tumbuh kuman maupun jamur, dan terkadang menimbulkan bau yang kurang enak, akhirnya rasa kurang percaya diri muncul terlebih ketika berjabat tangan. Tidak hanya sampai di situ, telapak tangan yang berkeringat juga sering menimbulkan kecemasan pada penderita.

Penderita mungkin akan mencemaskan kondisi kesehatannya, terutama juga karena banyaknya rumor bahwa telapak tangan yang sering berkeringat merupakan suatu tanda kelainan jantung.
Tangan yang sering berkeringat dalam bahasa kedokteran sering disebut sebagai Palmar hiperhidrosis. Palmar Hiperhidrosis ini merupakan salah satu jenis dari Fokal Hiperhidrosis (hiperhidrosis yang hanya berlokasi pada tempat tertentu).

Penyebabnya sampai saat ini memang belum diketahui secara pasti, namun secara garis besar palmar diperhidrosis ini dibagi menjadi 2 bagian. Hiperhidrosis primer terjadi karena faktor genetic yang kemungkinan diturunkan secara autosomal dominan. Hiperhidrosis primer ini biasanya dimulai sejak remaja, tidak ada yang perlu dicemaskan mengenai hiperhidrosis primer ini.

Penderita hiperhidrosis primer ini akan lebih mudah terangsang saraf simpatisnya, Sehingga penderita akan lebih mudah berkeringat ketika cemas, stress, takut, dan emosi (marah). Keringat pada penderita hiperhidrosis primer ini akan sangat jauh berkurang bila penderita dalam keadaan rileks maupun tidur. Zat-zat yang mengaktifkan saraf simpatis seperti kopi, the, coklat, rokok, cerutu dan minuman berenergi akan memacu keringat berlebihan pada penderita Hiperhidrosis primer.

Klasifikasi selanjutnya adalah hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis sekunder adalah hiperaktivitas kelenjar keringat yang disebabkan oleh suatu kelainan yang mendasari. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Hiperhidrosis sekunder ini misalnya saja kelainan kelenjar thyroid (hipertiroidism), kerusakan syaraf karena Diabetes Melitus, tumor Glomus, gangguan jantung atau lambung, kegemukan, trauma saraf tulang belakang, keracunan logam berat, TBC dan beberapa jenis obat tertentu. Jenis obat yang dapat menyebabkan hiperhidrosis dapat dilihat di http://www.sweathelp.org/pdf/Diaphoretic_Class.pdf


Sebenarnya untuk menghilangkan keringat ini, harus dihilangkan dahulu penyebabnya. Namun keringat ini dapat diminimalisir dengan cara mencuci tangan kemudian telapak tangan ditaburi dengan bedak bayi, kurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein (seperti teh kental, kopi) serta hindari rokok. Dan terakhir selalu percaya diri mengahadapi segala sesuatu. Jika beberapa cara di atas belum berhasil, periksakan ke dokter untuk memastikan penyebab gangguan yang dialami.

Semoga bermanfaat.


Sumber :
http://www.healthhype.com/causes-treatment-of-palmar-hyperhidrosis-sweaty-palmshands.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperhidrosis
http://www.sweathelp.org/pdf/Diaphoretic_Class.pdf


Sumber :
http://www.medicalera.com/index.php?option=com_myblog&show=waspadai-keringat-berlebih-pada-telapak-tangan.html&Itemid=314
13 Januari 2010

Seputar Keringat dan Bau Badan secara Medis

Deodoran berfungsi untuk menekan timbulnya BB atau menyamarkannya. Sedangkan antikeringat berfungsi untuk menghambat produksi keringat.

Jika Anda tak memakai deodoran atau antikeringat. Kebiasaan mandi teratur, mengenakan pakaian dari bahan yang menyerap keringat, serta menghindari jenis makanan tertentu, bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi BB yang mengganggu.

bau badan muncul ketika terjadi kontak antara beberapa jenis bakteri di permukaan kulit dengan keringat.

Bakteri itu menguraikan lemak dan protein dalam keringat, dan menghasilkan senyawa asam. Senyawa asam inilah yang menimbulkan bau khas tak sedap. Biasanya terjadi di area yang terlindung atau lipatan tubuh.

Faktor lainnya adalah adanya dua macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat luar yang disebut accrine dan kelenjar keringat dalam atau apocrine. Kelenjar keringat accrine memproduksi keringat bening dan tidak berbau, yang bekerja sejak seseorang masih bayi. Sedangkan apocrine baru aktif saat seseorang menginjak masa pubertas. Jika kelenjar ini terkena bakteri, maka menimbulkan bau tak sedap atau lebih sering disebut bau badan (BB).

Kelenjar accrine tersebar di hampir seluruh permukaan tubuh. Jumlahnya sekitar 1000-2000 kelenjar untuk setiap inci kulit manusia. Cairan keringat yang dihasilkan accrine berfungsi menurunkan temperatur tubuh pada kondisi tertentu. Saat cuaca panas atau usai beraktivitas, tubuh berkeringat untuk menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya.

Kelenjar apocrine hanya terdapat pada bagian tertentu tubuh manusia, terutama di daerah perakaran rambut, seperti ketiak dan kemaluan. Juga terdapat di lipatan paha, puting susu, dan seputar kaki.

Pada setiap helai rambut terdapat satu apocrine. Cairan keringat hasil produksi kelenjar ini lebih kental dan berminyak, karena mengandung lemak dan protein.

Secara medis rambut ketiak berfungsi memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat.

Di pangkal rambut itu banyak pori-pori, muara kelenjar keringat yang mengalirkan keringat ke ketiak. Karena lipatan badan itu selalu bergesekan, secara fisiologik dilumasi dengan keringat yang mengandung lemak atau asam lemak.

mencukur rambut ketiak dapat mengurangi pengeluaran apocrine yang berlebihan.

Pada kondisi normal, ketiak mengeluarkan rata-rata 400-500 mg keringat setiap 20 menit, pada suhu 35 derajat Celcius.

antikeringat mampu mengurangi keringat hingga 20-25 persen, atau maksimal 40 persen dari produksi normal.

Itu dilakukan dengan cara mempersempit pori-pori kulit tempat keluarnya keringat. Cairan keringat yang tertahan kemudian diserap kembali atau dilakukan resobsi oleh jaringan kulit.

Kemampuan antikeringat terutama disebabkan oleh kandungan bahan aktifnya. Semua jenis deodoran antikeringat biasanya mengandung beberapa senyawa aktif yang berbasis pada unsur aluminium. Yang paling umum digunakan adalah almunium chlorohydrate, almunium chloride, almunium hydroxibromyde, dan almunium zirconium trichlorohydrex gly.

Sumber :
http://doktersehat.com/2007/08/13/seputar-keringat-dan-bau-badan-secara-medis/
13 Agustus 2007

Keringat Pria Bangkitkan Gairah Wanita

Bau keringat tak selamanya menimbulkan kesan menjijikkan. Bahkan, keringat yang mengalir di sekujur tubuh pria justru bisa merangsang birahi perempuan.

Demikian hasil simpulan tim peneliti dari Universitas California, Berkeley, yang dipimpin Claire Wyart. Menurut Wyart, air keringat laki-laki mengandung senyawa yang disebut androstadienone (AND). AND bisa memberi efek perubahan hormonal, fisiologis, dan psikologis bagi perempuan.

Penelitian Wyart dan para kolega melibatkan 21 perempuan heteroseks yang sehat. Mereka rata-rata berusia 22 tahun. Dalam penelitian di laboratorium itu, para perempuan awalnya melihat tayangan video tentang keindahan alam untuk membantu mereka merasa rileks sebelum memulai eksperimen. Kemudian, mereka masing-masing mengendus sebuah wadah yang berisi senyawa AND yang baunya hampir mirip dengan bau bunga mawar, dan sebuah tempat yang beraroma ragi roti.
Sementara itu, tim peneliti memantau tekanan darah para perempuan dan denyut jantung, nafas, suhu kulit, dan tingkat kegelisahan mereka.

Setelah mengendus wadah, para perempuan lalu menyaksikan tayangan klip lucu, sedih, dan erotis selama lima menit. Sepuluh menit berikut, mereka menonton video yang tayangannya netral.

Efek AND yang mereka endus menyebabkan efek emosi yang menyenangkan. Akhirnya, para peserta memberi peringkat atas suasana hati mereka dan tingkat kesenangan dan intesitas bau dari wadah yang mereka endus serta nafsu seksual mereka. Para perempuan juga wajib memberikan sampel air liur setiap 15 menit selama satu jam.

Dari hasil penelitian tersebut, tingkat suasana hati dan nafsu birahi para perempuan lebih tinggi pada saat mereka mencium wadah beraroma AND ketimbang ragi roti.

Ini merupakan kali pertama ada penelitian mengenai respon hormonal perempuan atas bau dari senyawa AND dari keringat. Namun, para peneliti tidak menjamin bahwa AND merupakan satu-satunnya senyawa dari keringat laki-laki yang bisa merangsang perempuan.

"Keringat itu merupakan campuran yang beragam. Bisa juga ada lebih dari ratusan molekul dalam keringat yang dapat menyebabkan perubahan hormon," ungkap Wyart sebagaimana dikutip dari situs webMD. (Rileks/dila)


Sumber :
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2009/09/15/116/Keringat-Pria-Bangkitkan-Gairah-Wanita-
15 September 2009

Keringat Berlebih

Saya mempunyai keyidaknyamanan pada dahi saya.
Dahi saya sangat mudah berkeringat, hampir dipastikan berkeringat. Kecuali di tempat yang ber-AC.
Meskipun melakukan sedikit aktivitas keringat bercucuran begitu banyaknya.
bahkan juga di bagian badan.
kalo saya bilang saya ini kaya akan keringat.
Sehingga saya sering merasa risih/sibuk dengan keringat saya tersebut.

perntanyaan saya :
1. apa yang menyebabkan tubuh berkeringat?
2. factor apa yang mempengaruhi pembentukan keringat?
3. bagaimana cara mengontrol atau mengobati keringat yg berlebih?
4. dokter apa yang cocok untuk konsultasi masalah keringat?

Mohon bantuan jawabannya (cc juga ke email saya).

Terima Kasih

Jawaban:

Terima kasih atas pertanyaannya.

Berdasarkan deskripsi yang Saudara berikan, Saudara mengalami keadaan yang disebut dengan Hiperhidrosis. Keadaan ini membuat tubuh Saudara memproduksi keringat lebih banyak dari orang lain. Umumnya keringat diproduksi karena rangsang panas/suhu disekitar. Hal ini dilakukan tubuh sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mempertahankan kelembaban kulit. Selain itu, keringat juga dapat diproduksi akibat adanya rangsangan emosi seperti rasa takut atau gugup. Dengan kata lain, faktor yang dapat mempengaruhi produksi keringat meliputi faktor lingkungan (suhu) serta faktor internal (yang ada pada individu itu sendiri).

Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari konsumsi obat-obatan, alkohol, sampai pada penyakit jantung, pernapasan, saraf, infeksi, gangguan hormonal, dan keganasan. Bila salah satu keadaan tersebut ada pada Saudara, maka hal tersebutlah yang seharusnya diatasi dan keringat berlebih ini hanya merupakan salah satu gejala saja. Bila Saudara tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selain keringat berlebih ini, kemungkinan besar saudara mengalami hiperhidrosis idiopatik, yang artinya penyebab terjadinya keringat berlebih pada saudara tidak diketahui.

Mengenai cara mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Saudara coba, yaitu dengan modifikasi gaya hidup, obat-obatan, iontoforesis, atau dengan operasi. Cara lain yang dapat Saudara coba (namun tidak lazim secara medis tapi mungkin dapat membantu) melalui penguasaan emosi (kontrol emosi dan pikiran). Cara yang terakhir ini berdasarkan salah satu mekanisme timbulnya keringat yaitu melalui rangsang emosi. Bila Saudara dapat memberikan suatu sugesti yang cukup kuat bahwa Saudara dalam suasana yang tenang dan tidak perlu berkeringat, mungkin produksi keringat Saudara dapat lebih terkontrol. Sekali lagi saya tekankan bahwa cara ini belum lazim di bidang medis dan belum ada penelitian mengenai hal ini.

Secara medis, cara yang paling ringan dan aman untuk mengatasi masalah keringat berlebih adalah dengan melakukan modifikasi gaya hidup yang meliputi pemilihan pakaian. Tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian ketat, berbahan nylon, polyester, atau wool (kecuali pada suhu dingin), dan juga topi. Selain itu, penggunaan bedak dan produk antiperspirant lainnya seperti deodoran (untuk tubuh dan lipat ketiak). Untuk bagian wajah, mungkin dapat menggunakan bedak bayi (ditaburkan merata dan tipis).

Penggunaan obat baru dianjurkan jika cara pertama tidak berhasil. Obat yang diminum merupakan obat golongan antikolinergik yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang akan merangsang produksi keringat. Namun demikian, dosis yang dibutuhkan seringkali menimbulkan efek samping berupa mulut kering, gangguan penglihatan, sulit berkemih dan buang air besar (konstipasi).

Iontoforesis adalah pemberian rangsang listrik pada kulit sehingga mengganggu kerja kelenjar keringat. Keterbatasan metode ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk terapi serta efek samping berupa iritasi kulit, rasa kering, sampai penglupasan kulit.

Injeksi botulinum toxin A (botoxĂ‚®) juga telah dilaporkan mampu mengatasi hiperhidrosis pada daerah ketiak, serta telapak tangan dan kaki. Efek samping yang dapat timbul berupa kelemahan otot sementara. Efektifitas botulinum toxin dapat bertahan selama beberapa bulan dan setelah itu perlu dilakukan injeksi ulangan untuk dapat mempertahankan efek terapi.

Metode operatif memiliki angka keberhasilan yang tinggi namun tidak lazim dilakukan (kecuali pada keadaan yang sangat parah) karena juga memiliki angka kekambuhan yang tinggi.

Untuk konsultasi lebih lanjut dan lebih spesifik pada masalah yang ada pada Saudara, dapat menemui dokter kulit (dermatologis).

Semoga informasi ini dapat membantu

Wassalam

(Dr. Ina Ariani Kirana Masna )


Sumber :
http://www.mer-c.org/penyakit-kulit/19-keringat-berlebih.html
14 Oktober 2006

Atasi Masalah Keringat Berlebih dengan Botoks

Keluhan keringat berlebih memang bisa mengganggu aktivitas seseorang. Akibatnya, segala cara dicoba untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya dengan menggunakan suntikan botolinum toksin A atau BOTOX A. Apakah cara ini aman dan efektif?

“Cara ini biasanya banyak diadopsi oleh para selebriti mancanegara maupun lokal. Mereka kerap mengeluh, ketiaknya mudah basah sehingga mengganggu penampilan,” kata Ahli Dermatologis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Hanny Nilasari saat ditemui pada acara Rexona, di Pastis Kitchen Apartemen Kuningan, Selasa 19 Januari 2010.

Namun, menjalani prosedur suntik botoks sebaiknya tidak sembarangan. Perlu melalui tahap pemeriksaan kondisi tubuh sebelum menjalaninya. Jika keringat terbukti tidak berlebih, mungkin cara ini bukanlah pilihan tepat untuk mengurangi keringat. Sebab, berdasarkan penelitian, manusia mempunyai 2-4 juta kelenjar dan ketika terjadi penguapan pada suhu normal bisa menghasilkan jumlah keringat 2-20 nanoliter per menit per kelenjar.

Botoks berfungsi melumpuhkan kelenjar keringat dengan suntikan. Prosedur ini sebaiknya digunakan jika produksi keringat seseorang melewati batas wajar dan menimbulkan bau badan tak sedap.

“Keluarnya keringat berlebih pun terkadang tergantung dari berbagai kondisi. Seperti, cuaca panas, aktivitas berlebih, atau stres emosional. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mengetahui apa pemicunya dan produksi keringatnya,” katanya menjelaskan.

Dengan menggunakan suntikan botoks efeknya bisa bertahan hingga 3 sampai 6 bulan. Namun, jika tidak ingin kondisi keringat berlebih berulang, Anda harus rutin melakukan suntikan kembali. Karena, efek dari suntikan ini tidak bisa bertahan lama.

Tenik botoks ini juga biasa dipilih orang yang merasa tidak nyaman dengan telapak tangan basah yang mengganggu aktivitasnya.


Sumber :
Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti
http://kosmo.vivanews.com/news/read/122818-atasi_masalah_keringat_berlebih_dengan_botoks
20 Januari 2010